Selasa, 15 Januari 2008

LAGI SEDIH

Ketika kepedihan hati meratapi keresahan jiwa yang terjadi di depan mata, siapakah yang akan menjadi sang penolong?
Dia, mewakili orang-orang yang tak dikenal diseantero jagat raya ini tengah mengalaminya.
Menolong antar sesama manusia adalah bentuk teori yang t'lah kita tahu sejak diperkenalkan dengan rasa iba. Seiring jam di dinding berdetak, teori-teori ini kadang tak berjalan sesuai prakteknya? Why?
Keangkuhan, sikap acuh tak acuh dan kurangnya rasa kebersamaan membuat teori tadi luntur dengan sendirinya.
Pernahkah terbayang bagaimana musibah ataukah problema yang tidak kita inginkan menimpa kita?
Berkaca pada teori, "Tiap persoalan pasti ada jalan keluarnya", maka kita sebagai makhluk Tuhan tidak bisa mengandalkan diri sendiri dalam menyikapi berbagai persoalan. Selalu dan selalu ada campur tangan Allah SWT dan makhluk ciptaannya sebagai komunitasnya.
Ada banyak cerita yang terjadi dan banyak pula yang pernah mengalami dan merasakannya.

Kita pernah tahu bahkan mungkin pernah merasakan, siapakah orang-orang disekeliling kita yang begitu peduli? Siapakah orang-orang di sekeliling kita yang bisa diajak senang dikala suka dan susah dikala duka?
Masih banyak pertanyaan serupa yang bisa kita tanyakan, namun kesemuanya itu akan bermuara pada rasa kebersamaan, solidaritas dan hati nurani.
Kemana perginya kebersamaan, solidaritas dan hati nurani itu? kalau saling bergandeng tangan saja kita tak bisa.
Kita hanyalah manusia biasa. Sudah seyogyanya tolong-menolong terpatri pada diri tiap manusia. Disekitar kita, diantara kita ada orang-orang yang ingin dipedulikan. Tapi disaat kita mampu mendatangi, bercerita yang bisa membuat seuntai senyum terlihat, menitipkan sepenggal kalimat yang memacu semangat (semoga), disitulah kita peduli.


1 komentar:

Anonim mengatakan...

duh kacian banget sihhhh......
jangan nangis ya hehehe.......